Tuesday, May 17, 2016

Fakta mengerikan pemerkosaan 58 bocah oleh pengusaha di Kediri


Bola206 -  Masih teringat kita apa yang terjadi pada kasus pelecehan seksual terhadap siswa pre-school Jakarta International School (JIS) cukup mencengangkan sejumlah pihak, diduga dilakukan oleh sang guru. Lalu kematian Yuyun (15), pelajar SMPN 5 Padang Ulak Tanding, yang tinggal di Dusun V Desa Kasie Kasubun, yang tewas usai diperkosa oleh 14 pemuda di sebuah hutan.

Kini muncul kembali hal yang serupa di Kendiri, Jawa Timur. 17 Dari 58 anak di bawah umur itu sudah teridentifikasi menjadi korban perkosaan. Dari dari 58 anak, saat ini baru lima anak yang berani melaporkan ke pihak berwajib dan sedang dalam proses penyelidikan.  Agen bola terpercaya

Para bocah yang menjadi korban awalnya diberikan obat anti hamil, lalu diberikan tontonan dewasa. Parahnya lagi pelaku seorang merupakan pengusaha terkenal di kota tersebut. Sabung ayam 

Berikut rangkuman merdeka.com terkait kasus pemerkosaan 58 bocah oleh pengusaha di Kediri:
2.Sebelum diperkosa, puluhan bocah dicekoki pil antihamil & film porno
Merdeka.com - Sungguh bejat perbuatan Sony Sandra alias Koko agar seluruh bocah yang telah diperkosanya tidak hamil. Dia memaksa mereka untuk meminum pil antihamil saat dibawa menuju hotel tempatnya melampiaskan napsu bejatnya tersebut . Bandar sabung ayam (LIVE)

Hal itu terungkap dari penuturan korban, AK (12) di hadapan media. Dia diajak salah satu rekannya berinisial IG yang juga korban pengusaha kontraktor asal Kediri itu yang berperan sebagai 'mami'.

AK tidak menyangka akan dibawa ke sebuah hotel, lantas diminta untuk meminum pil hingga membuatnya pusing, lemas, kram hingga ingin muntah. Bahkan, AK dilarang memuntahkannya, jika itu terjadi dia akan dipaksa untuk meminumnya kembali   Sabung ayam online

"Kalau korbannya ada lima orang. Lima orang itu sekaligus dicabuli dia. Pelaku ini sangat biadab," kata Perwakilan Masyarakat Peduli Kediri Ferdinand Hutahaean dalam konferensi pers di Hotel Alia Cikini, Jakarta, Senin (16/5).

Sebelum melakukan aksinya, pelaku mencabuli seluruh korbannya secara bergantian. Tak hanya itu, dia juga menyetel film porno di sela-sela perbuatan bejatnya tersebut.
3.Pelaku selalu mengakui dirinya masih bujangan
Merdeka.com - Satu per satu puluhan korban pemerkosaan di Kediri bersuara. Berdasarkan hasil investigasi dan pengakuan korban berinisial AK, dia berkenalan dengan pelaku, Sony Sandra alias Koko, karena dikenalkan oleh 'mami' yang juga teman dekat korban (IG).

Dalam perkenalan Sony ke para korbannya, dia selalu mengaku bernama Koko, yang tinggal di Pare Kabupaten Kediri. Pelaku selalu mengakui dirinya masih bujangan.

Cara pelaku mencabuli para korbannya yakni dengan cara sistem Multi Level Marketing (MLM). Korban yang sudah dicabuli oleh pelaku kemudian diminta untuk mengajak temannya lagi yang masih perawan.

Pelaku selalu mengajak korbannya ke hotel Bukit Daun. Di Hotel itu, korban disuruh minum pil antihamil. Ketika pil tersebut mulai beraksi, korban nantinya akan mengalami pusing, badan lemas, tangan dan kaki keram, serta mau muntah.

Korban tidak boleh memuntahkan pil tersebut. Jika terpaksa muntah, korban akan dipaksa minum pil lagi.

Perwakilan Masyarakat Peduli Kediri Ferdinand Hutahaean mengatakan pelaku selalu melakukan pencabulan secara bergiliran, sehingga para korbannya bersama-sama berada dalam kamar hotel tersebut.

"Kalau korbannya ada lima orang. Lima orang itu sekaligus dicabuli dia. Pelaku ini sangat biadab," kata Ferdinand, Senin (16/5).

Pelaku selalu mencabuli dua atau tiga korban anak di bawah umur dalam satu kamar secara bergantian. Sementara pelaku melakukan aksinya dalam dua tahap atau gelombang dengan diselingi nonton nonton DVD porno.

Untuk menutupi aksi biadabnya, pelaku selalu menyuap para korbannya sejumlah uang Rp 50 juta dan sepeda motor. Bahkan pelaku juga tidak segan-segan mengancam korban dan orang tua korban dengan cara menyebarluaskan foto bugil korban atau dibunuh, jika korbannya berani melapor kepihak berwajib.

"Pelaku (Sony) ini mengancam korban dan orang tua korban untuk tidak melaporkan kepada polisi. Kalau Korban melapor pelaku akan menyebarkan foto bugil korban atau dibunuh," tutup Ferdinand  . Agen sabung ayam

No comments:

Post a Comment